Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2016

Masyarakat Berbasis Jamaah

فَعَلَيْكُمْ بِالْجَمَاعَةِ فَإِنَّمَا يَأْكُلُ الذِّئْبُ الْقَاصِيَةَ Senantiasalah kamu dalam jamaah, sebab serigala hanya memangsa yang menyendiri . (HR. al-Nasa’i) Secara utuh, al-Nasa’i meriwayatkan Hadis ini dalam konteks ibadah (salat jamaah). Suatu hari Abu Thalhah al-Ya‘muri bertemu dengan Abu Darda’. Setelah dialog ringan tentang tempat domisili, Abu Darda’ menyatakan pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Tidaklah setiap tiga orang dalam satu daerah atau tempat terpencil yang tak mendirikan salat, kecuali mereka dikuasai setan. Oleh karena itu senantiasalah kamu dalam jamaah, sesungguhnya serigala hanya memangsa yang menyendiri.” Meski disampaikan dalam konteks ibadah, namun Hadis di atas mengandung nilai filosofis universal tentang kebaikan jamaah. Sebab nyatanya perintah “ ‘alaykum bil jama‘ah ” juga disampaikan Rasul dalam konteks sosial kemasyarakatan dan siyasah/politik. Dalam khutbahnya, Khalifah Umar berkata: “Wahai manusia, sesungguhnya aku berdiri di had